Senin, 10 September 2018

Seine-Saint-Denis, Kawasan Kumuh yang Berubah 'Hipster'

Dulu kumuh dan rawan kejahatan, sekarang hipster dan tertata. Itulah dua kata yang bisa menggambarkan kawasan Seine-Saint-Denis di Paris, Perancis.

Semakin hari Seine-Saint-Denis semakin semarak. Banyak bar, kedai kopi, butik dan restoran lokal yang dibuka. Pengunjungnya kebanyakan anak muda yang memiliki konsep hidup independen dan antimainstream.Soukmachines merupakan komunitas yang membantu mengubah rupa dan kesan di Seine-Saint-Denis.


Awalnya pada tahun 2016, Soukmachines menggelar acara pameran dan bazaar produk lokal di sebuah bangunan tua bekas pabrik ban di Seine-Saint-Denis. Tak disangka, acara yang dikemas kreatif dan kekinian itu diminati pengunjung.Acara demi acara semakin sering digelar. Anak muda yang tadinya membuka lapak jadi membuka tempat usaha di sini. 

Kaum hipster seakan memberi Seine-Saint-Denis napas baru."Kawasan ini menjadi area bertemunya orang-orang kreatif. Ada banyak tempat untuk bertukar pikiran. Kami merasa sangat produktif di sini," kata Franck Cardinal, seniman dan arsitek yang membuka studio di salah satu sudut Seine-Saint-Denis.

Tak cuma kaum hipster, penduduk lokal juga merasa senang dengan identitas baru Seine-Saint-Denis.

Pemerintah Montreuil daerah juga turut mendukung perubahan yang lebih baik itu.

"Kawasan ini penuh dengan anak muda yang memiliki banyak ide segar. Mereka mengubah bangunan tua menjadi studio untuk berkarya. Kami ingin semakin banyak anak muda yang meramaikan kawasan ini," kata Mireille Alphonse, salah satu perwakilan pemerintah daerah Montreuil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar