Minggu, 21 Oktober 2018

Di Sawahlunto, Ada Destinasi Wisata Suasana Eropa

Di Sawahlunto, Ada Destinasi Wisata Suasana Eropa

Mau berwisata cantik layaknya di Eropa? Tidak perlu jauh-jauh. Langkahkan saja kaki Anda ke Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Kota ini menawarkan sensasi Eropa kecil di tengah perbukitan.

Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Masruroh mengatakan Kota Sawahlunto merupakan satu dari banyak permata yang siap naik pentas di panggung pariwisata. 

Kota mungil ini memang sudah menjadi buah bibir berkat polesan cantik di kawasan Kota Tuanya.


Foto: Dok. Kemenpar
"Potensi besar memang dimiliki Kota Sawahlunto. Terlebih banyak bangunannya merupakan peninggalan Belanda. Tata kotanya pun dipertahankan. Udaranya yang sejuk membuat nuansa Eropa begitu terasa di kota ini," ujar Masruroh dalam keterangannya, Sabtu (20/10).

Nuansa Eropa memang begitu kental terasa di kota ini. Kesan autentik milik kolonial Belanda masih membekas kuat dengan banyaknya bangunan tua bersejarah yang berdiri di sudut-sudut kota. 

Galeri Tambang Batu Bara & Lubang Tambang Mbah Soero juga masuk dalam daftar teratas tempat wisata di Sawahlunto. Ini adalah salah satu lubang tambang yang bisa dimasuki pihak umum. 

Di seberang Lubang Tambang Mbah Soero, terdapat Goedang Ransoem. Tempat ini disebut-sebut sebagai salah satu dapur tercanggih abad ke-20. Hal ini berdasarkan jumlah pasokan makanan yang mesti disiapkan. Makanan itu harus cukup untuk memberi asupan konsumsi bagi budak tambang yang kerap disebut orang rantai.

Satu lagi tempat yang wajib disinggahi adalah Museum Kereta Api Kota Sawahlunto. Lokasinya di area Stasiun Sawahlunto yang penuh dengan catatan historis. Di sini kita bisa menyaksikan berbagai peralatan teknis yang biasa digunakan dalam dunia perkeretaapian pada masa lampau. 


"Selain itu ada beberapa bangunan bersejarah lainnya yang tak boleh luput dari kunjungan, seperti Rumah Pek Sin Kek, Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto, Gereja Katolik Santa Barbara, Gedung Koperasi UPO dan Gedung Kantor Pusat UPO," kata Masruroh.

Sawahlunto merupakan daerah penghasil batu bara sejak jaman pendudukan Belanda. Namanya terangkat karena W H de Greve berhasil menemukan potensi batu bara kota di ini pada sekitar tahun 1867. 

Daerah Tambang

Sejak saat itu Belanda memusatkan perhatian pada Sawahlunto dengan melakukan invasi pengerukan perut bumi guna mencari batu bara. Material logam ini menjadi pasokan energi utama bagi Belanda. Pembukaan lahan-lahan tambang dan perekrutan buruh tambang secara paksa pun menjadi bagian dari sejarah kelam Sawahlunto. 


Foto: Dok. Kemenpar
"Dan sisa sejarah tersebut bisa ditemui melalui beberapa bangunan penting yang menjadi saksi bisu di masa lalu. Ini semua terus dikembangkan dan dipromosikan. Salah satunya lewat Sawahlunto International Musik Festival (SIMFes). Yang tahun ini dilaksanakan tanggal 19 hingga 22 Oktober," kata Masruroh.


Dari Kota Padang, wisatawan bisa menyewa kendaraan bermotor untuk menghampiri Sawahlunto sekitar 3 jam perjalanan. Sepanjang perjalanan Anda akan disuguhkan pemandang menarik yakni melihat Kota Padang dari ketinggian.

Lantas bagaimana dengan amenitasnya? Untuk ini wisatawan tak perlu risau. Ada banyak penginapan serta hotel di Sawahlunto yang sebagian besar merupakan bangunan peninggalan Belanda.

"Pokoknya setiap sudut Kota Sawahlunto akan membawa Anda serasa di Eropa. Kunjungi Sawahlunto dan rasakan sendiri Eropa mini Ranah Minang," katanya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun mengatakan dirinya takjub dengan keindahan kota ini. 

"Kota Sawahlunto memiliki potensi yang sangat luar biasa, di samping bentang alam yang indah kota ini juga memiliki nilai sejarah yang tinggi dan cukup menggambarkan bagaimana sebuah kota modern dari abad ke-19 dibangun," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar