Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dipenghujung bulan Oktober ini masih dalam pergerakan tren sideways-nya di mana belum berubah dari sebelumnya. Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, diharapkan pelemahan ini dapat lebih lengkap dengan pergerakan USD Yang sedang mencari mata pencaharian.
“Diperkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 15.222-15.210. Perandalising Rupiah masih dimungkinkan karena ada berbagai macam sentimen yang ada, ”ujarnya Senin (29/10).
Di sisi lain, lanjutnya, diharapkan sentimen positif dari dalam negeri masih dapat lebih positif untuk membuat Rupiah mampu menguat. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah melemah.
Reza menjelaskan, pergerakan rupiah kembali mengalami pelemahan dimana sebelumnya dapat bertahan dari terapresiasinya USD.
Walaupun kali ini diikuti dengan pelemahan USD setelah rilis data Pertumbuhan Produk Domestik (PDRB) belum cukup direspon positif namun, terdapat beberapa sentimen positif dari dalam negeri, belum mampu mempertahankan laju Rupiah di zona hijau di akhir pekan karena juga diimbangi dengan sentimen negatif lainnya.
“Diantaranya sentimen positif, realisasi investasi di sektor energi terbarukan yang telah mencapai USD804 juta, termasuk perkiraan Bank Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini dan akan akan menyebabkan CAD, seperti yang telah terjadi di atas, hingga terjadi penjajakan kerja sama antara ekonomi dan Indonesia. Eropa, ”tuturnya.
Di sisi lain, Reza menambahkan, sentimen dari laporan BI yang dapat digunakan pada triwulan III 2018 berjalan sebesar 52,02 persen, Pertumbuhan ekonomi di bawah 5,2 persen, dan pertumbuhan ekonomi. negatif bagi Rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar